Pantang Berputus Asa
PANTANG BERPUTUS ASA
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk Surga padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” [Al Baqarah/2 : 214]
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصّٰبِرِيْنَ
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk Surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” [Ali Imran/3 : 142]
Hidup adalah perjuangan. Seseorang ingin mencapai kesuksesan dan kebahagiaan haruslah dengan kerja keras dan pengorbanan, dengan kesabaran dan ketabahan, terkadang dengan genangan air mata dan darah.
Musibah adalah kasih sayang Allah, agar manusia tidak terjerumus ke jalan orang-orang sesat atau yang dimurkai-Nya. Musibah merupakan rahmat Allah agar kita ingat kepada-Nya, kembali ke jalan-Nya, agar kita memperoleh kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.
Ammar Bugis (27 tahun) seorang wartawan dan motivator dari Jeddah mengalami kelumpuhan fisik secara total sejak usia dua bulan sampai sekarang. Tiap malam selalu menggunakan alat bantu pernapasan karena sesak saat bernafas.
Ia tidak bisa menggerakkan seluruh anggota tubuhnya kecuali dua bola mata dan lidahnya saja. Beliau sabar, tabah dan ridha atas takdir Allah bahkan bersyukur atas segala nikmat dan karunia-Nya.
Di antara nasehat-nasehat Ammar yang berkesan adalah ketika beliau berpesan agar kita selalu bersangka baik kepada Allah atas setiap musibah yang kita alami. Allah pasti memilih kebaikan untuk kita.
Ketika beliau ditanya apa hikmah yang ia peroleh dari kelumpuhan fisiknya? Beliau menjawab dengan mantap, “Yang jelas hisab saya di akhirat lebih ringan dari Anda yang sehat.”
Ia melanjutkan, ”Ini adalah suatu kebaikan untuk saya. Allah berfirman:
ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ
“Kemudian kalian benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (dunia yang kalian berlomba-lomba dan bermegah-megahan itu) ” [At Takatsur/102 : 8]
Jawaban beliau sangat menggetarkan hati pendengarnya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa sallam bersabda:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu pada keduanya yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang,” (Hadits Riwayat Bukhari)
Ammar Bugis berpesan ketika diwawancara oleh TV Rawwad Makkah : “Orang yang melihat saya berbaring dalam keadaan lumpuh mengira saya tidak mendapatkan nikmat Allah. Sungguh Allah mengaruniakan kepada saya nikmat yang tidak terhitung banyaknya.”
”Allah mengaruniakan nikmat kepada saya nikmat Islam, Iman, akal, mata, telinga, kemauan yang kuat, perasaan, kekuatan hafalan sehingga saya dapat menghafal Al Quran (30 juz) saat saya berusia 13 tahun dan nikmat-nikmat lainnya.”
”Saya berpesan kepada masyarakat agar bersyukur kepada Allah atas segala nikmat-Nya dan hendaknya mereka menggunakan potensi dan kelebihan yang Allah berikan untuk memperjuangkan dien Islam ini, memberikan kontribusi dan manfaat untuk masyarakat.”
Pesan beliau untuk orang-orang berkebutuhan khusus :”Janganlah kalian putus asa, buktikan kepada dunia bahwa anda mampu memberikan manfaat untuk masyarakat.”
”Anda harus percaya diri, bertekad kuat dan bertawakal. Ketika Allah menutup “pintu” bagi seorang hamba dengan hikmah-Nya pasti Allah membukakan kepadanya “pintu-pintu” lain dengan rahmat-Nya.”
Beliau juga berpesan, “Perbaikilah hubungan Anda dengan Allah niscaya Allah akan memperbaiki hubungan Anda dengan Manusia”.
Kamis 16 May 2013
Fariq Gasim Anuz
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/3527-pantang-berputus-asa-2.html